Satu dalam Perbedaan Indonesia atau SADAP Indonesia ini adalah ruang bertemu pemuda lintas iman dan suku untuk saling mengenal satu sama lain khususnya di Kalimantan Barat. Meski berasal dari beragam latar belakang tetapi tetap memiliki semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sejarah Komunitas/Organisasi
Kalimantan Barat menjadi daerah yang rawan konflik dan pasca konflik misalnya di tahun 1997 hingga 1999 dan paling baru 2015 pasca kejadian 212. Situasi tidak nyaman ini terus menggerus kebersamaan pemuda lintas iman yang sangat tersegregasi. Kemudian, founder kami coba melakukan mini observasi dan penelitian kenapa anak muda di Kalbar hanya mau berteman dengan yang sama suku dan agama saja. Jawaban mereka unik dan ternyata itu karena ada stigma yang dilekatkan kepada kelompok lain. Kejadian ini yang membuat dirinya berinisiatif membuat forum perjumpaan pemuda lintas iman di Kalbar yang memang sangat susah ditemui lalu dibentuklah SADAP INDONESIA oleh sekumpulan orang - orang muda di Kalimantan Barat pada 2017. Sebenarnya, kelompok ini adalah hasil RTL Isa Oktaviani ketika ikut kegiatan lintas iman dan seksualitas di Bogor, Jawa Barat akan tetapi RTL tersebut hanya 3 bulan saja. Setelah itu, anggota sudah memisahkan diri ke daerah masing-masing karena peserta saat itu dari berbagai provinsi. Bagi Isa Oktaviani yang berasal dari Kalimantan Barat, forum ini sangatlah bagus dan sesuai kebutuhan anak - anak muda di Kalbar, maka setelah RTL selesai, Isa mulai mengajak beberapa teman dekat untuk membangun komunitas ini. Membuat ulang logo dan mengajak lebih banyak anak muda terlibat hingga saat ini SADAP INDONESIA tetap ada dengan anggota semuanya dari Kalimantan Barat.
Alamat Lengkap
Jl. Sungai Raya Dalam Gang Zaenab No.2A, Bangka Belitung Darat, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Jumlah Anggota
68 Anggota
Visi
Visi SADAP Indonesia adalah merawat keberagaman antar suku, iman, ras, gender dan budaya.
Misi
Misi SADAP Indonesia adalah:
- Melibatkan semua kalangan khususnya anak muda turut serta merawat kebhinnekaan.
- Aktif membangun komunikasi antar suku, iman, ras, gender dan budaya.
- Aktif berkampanye soal keberagaman baik online maupun offline.