• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
24 Jul

Pure OCD, OCD yang Jauh dari Sekadar Bersih-bersih

by Isfi Afiannisa

Halo, Socconians!

Seringkali kita mendengar beberapa orang yang senang bersih-bersih menyebut diri mereka “OCD”. Di masyarakat luas, OCD atau Obsessive Compulsive Disorder memang sering dipahami sebagai gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kebiasaan bersih-bersih yang berlebih. Hal tersebut memang tidak sepenuhnya keliru karena memang ada beberapa orang dengan OCD yang pikiran-pikiran obsesifnya berhubungan dengan ketakutan terkontaminasi dan melakukan bersih-bersih untuk mengatasi kecemasan mereka. Namun demikian, untuk sebagian besar orang yang memiliki OCD, hal ini tidak hanya selalu tentang bersih-bersih, tetapi lebih dan jauh dari sekadar itu.

Istilah OCD sendiri mungkin sudah tidak asing lagi ya di telinga kita, Socconians. Akan tetapi, apakah kamu pernah mendengar istilah Pure OCD? Pure Obsessional Obsessive Compulsive Disorder atau yang juga dikenal dengan Pure-O ini merupakan salah satu jenis OCD. Orang-orang dengan jenis OCD ini memiliki pikiran-pikiran obsesif tanpa diikuti tindakan atau perilaku kompulsif yang terlihat jelas.

Sebelum melangkah lebih jauh, terdapat dua hal penting yang harus kita ketahui mengenai OCD, yaitu obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah pikiran berulang yang menghantui pikiran orang-orang dengan OCD sedangkan kompulsi merupakan respons seseorang terhadap pikiran tersebut. Pada sebagian orang respons tersebut dapat mudah terlihat dari tindakan seperti menata sesuatu dengan rapi, mengatur barang berdasarkan jenis dan warna, mencuci tangan lebih dari sepuluh kali, atau mengunci pintu berkali-kali.

Nah, berbeda dari OCD pada umumnya, Pure OCD ini cenderung hanya sebatas pemikiran obsesi saja tanpa ada kompulsi yang mencolok. Dalam pikiran orang-orang dengan Pure OCD, sering kali muncul imajinasi-imajinasi yang mengganggu dan tidak diinginkan. Orang-orang dengan Pure OCD kerap kali berusaha sangat keras untuk menyingkirkan pikiran tersebut. Semakin mereka berusaha untuk melawan dan menekan pemikiran itu, semakin sering juga pikiran itu muncul. Hal ini pun membuat seseorang yang memiliki Pure OCD merasa cemas. Perasaan terganggu, tertekan, menyalahkan diri sendiri, dan perasaan-perasaan negatif lain pun sering kali membelenggu mereka karena mereka merasa telah gagal mengontrol pikiran sendiri.

Orang-orang yang memiliki Pure OCD mempunyai obsesi yang berbeda-beda, tetapi beberapa pemikiran-pemikiran yang sering muncul berkutat seputar permasalahan seperti berikut ini.

1. Seksualitas

Adanya keraguan akan orientasi seksual. Mereka seringkali mempertanyakan apakah dirinya adalah seorang homoseksual atau heteroseksual, hingga pedofil.

2. Kekerasan

Pemikiran ini adalah seperti keinginan untuk melukai, bahkan hingga membunuh seseorang yang sebenarnya tidak ingin disakiti.

3. Keyakinan

Keyakinan ini biasanya ditandai dengan terlalu memikirkan dan merasa berdosa akan segala hal. Adapun mereka sering meragukan keyakinan agama secara berlebihan.

4. Hubungan asmara

Terdapat keraguan dalam menjalin sebuah hubungan asmara dengan seseorang, seperti sering mempertanyakan apakah ia cukup baik untuk pasangannya dan apakah ia telah menemukan cinta sejati.

Pure OCD memang tidak memiliki kompulsi yang semencolok “bersih-bersih” seperti yang ada di bayangan banyak orang mengenai apa itu OCD. Namun demikian, ritual mental yang ada di dalam pikiran orang-orang yang memiliki Pure OCD sebenarnya juga merupakan sebuah kompulsi, hanya saja tidak terlihat. Memiliki banyak pikiran saja sudah sangat melelahkan, apalagi jika pikiran-pikiran tersebut sangatlah mengganggu. Apabila kamu memiliki gejala serupa, segeralah mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater. Selain dapat membantu memahami gejala dan menemukan perawatan terbaik untuk kamu, hal ini juga baik untuk menghindari self-diagnosis ya, Socconians!

Referensi

Penulis : Isfi Afiannisa

Editor-in-Chief : Aniesa Rahmania Pramitha Devi

Editor Medis : Keisha Alika Lie, BPsychSc

Editor Tata Bahasa : Dian Rotua Damanik dan Sulistia Ningsih

Sumber Tulisan :

  1. Levy, Jordan dan Jan Weiner. (2020). “Pure O: An Exploration into a Lesser-known Form of OCD”. Diakses dari laman madeofmillions.com pada tanggal 10 Agustus 2020.
  2. Tim Penulis International OCD Foundation. (2020). “What is OCD?” Diakses dari laman International OCD Foundation pada tanggal 10 Agustus 2020.
  3. Tim Penulis Made of Millions. (2020). “Living with Pure OCD”. Diakses dari laman madeofmillions.com pada tanggal 12 Agustus 2020.
  4. Tim Penulis Made of Millions. (2020). “Living with Relationship OCD”. Diakses dari laman madeofmillions.com pada tanggal 26 September 2020.
  5. Tim Penulis WebMD. (2020). “Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)”. Diakses dari laman webmd.com pada tanggal 26 September 2020.

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.