• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
27 Jan

Kapan Aku Harus ke Psikolog atau Psikiater?

by Eunike Paramita, S.Psi

Hai, Socconians! Apa kabar? Apakah akhir-akhir ini Socconians merasa resah? Atau merasa ada yang salah dengan diri kalian? Sudah merasa buntu dan tidak tahu harus cerita dan mencari solusi ke mana? Lalu kalian mulai bertanya-tanya, ”Apa aku perlu konsultasi ke tenaga profesional ya?”, “Kira-kira aku harus konsultasi ke mana dulu ya? Ke psikolog-kah? Atau ke psikiater? Atau, mending ya sudah, aku coba selesaikan sendiri aja masalahku, ya?”

Sebelum itu, kita bahas dulu, yuk, perbedaan antara psikolog dan psikiater agar kita dapat dengan tepat memilih ke mana kita harus berkonsultasi. Bila dilihat dari pendidikannya, seorang psikiater adalah dokter medis yang sudah menyelesaikan sekolah kedokteran, mengikuti koas (magang medis di rumah sakit), memiliki pengalaman residensi selama 3 tahun dalam bidang pengobatan dan gangguan kesehatan mental. Sementara itu, seorang psikolog adalah orang menyelesaikan studi strata 1 di jurusan Psikologi dan melanjutkan studi di magister profesi Psikologi, dan juga melakukan 1-2 tahun magang. Seorang psikiater dapat meresepkan obat kepada pasiennya, sedangkan seorang psikolog tidak diperbolehkan untuk meresepkan obat karena tidak memiliki pelatihan untuk itu.

Pendekatan yang diambil oleh psikolog dan psikiater juga cenderung berbeda karena disebabkan oleh latar belakang pendidikan mereka. Seorang psikolog akan lebih melihat dan mengamati perilaku pasiennya, contohnya seperti pola tidur, pola makan, dan pikiran negatif yang mungkin berkontribusi terhadap masalah yang sedang dihadapi pasien tersebut. Seorang psikiater akan lebih melihat dari kondisi tubuh secara biologis dan neurokimia pada pasiennya, psikiater akan memastikan apakah pasiennya tidak memiliki kekurangan vitamin atau masalah tiroid.

Setelah mengetahui perbedaan antara psikolog dan psikiater, mari kita tentukan kapan dan apa saja, sih, sebetulnya tanda yang membuat kita harus berkonsultasi kepada tenaga profesional baik itu psikolog maupun psikiater.

Tanda seseorang harus berkonsultasi ke tenaga profesional

Tantangan dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani terkadang membuat kondisi mental kita menurun atau bahkan terganggu, baik itu permasalahan di sekolah, beban kerja yang berat di pekerjaan, maupun dalam relasi dengan keluarga, pertemanan atau pasangan kita. Tantangan-tantangan tersebut dapat membuat kita tertekan dan stres. Seringkali tantangan yang kita alami dapat diringankan dan diatasi dengan cara sederhana seperti refreshing, me time, atau mungkin bisa curhat ke teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya. Namun, ada saatnya cara-cara sederhana tadi kurang bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga kita mulai mempertimbangkan untuk datang ke tenaga profesional. Berikut adalah tanda-tanda bahwa seseorang harus berkonsultasi ke tenaga profesional:

  1. Mulai merasa kewalahan. Rasanya ada terlalu banyak hal yang harus diselesaikan dan diatasi dalam satu waktu yang membuat kita kewalahan, seperti tidak ada waktu untuk beristirahat atau bahkan sekadar bernapas. Hal ini bila dibiarkan berlanjut akan mengarah pada masalah kesehatan yang serius.
  2. Kelelahan. Meski sudah merasa cukup beristirahat atau tidur, rasa lelah tidak juga hilang. Hal tersebut bisa berasal dari masalah kesehatan mental, bahkan bisa mengindikasikan depresi.
  3. Kemarahan atau kebencian yang tidak terkendali. Marah adalah hal yang wajar bagi semua orang dan kemarahan akan lewat atau mereda seiring waktu. Namun, bila rasa marah atau kebencian dalam hati tidak juga hilang dan mulai mengarahkan untuk melakukan hal yang berbahaya, berkonsultasi ke tenaga profesional bisa jadi pilihan yang tepat.
  4. Kecemasan atau rasa khawatir yang mengganggu. Wajar bila kita merasa cemas atau khawatir pada situasi tertentu. Namun, apabila rasa cemas dan kekhawatiran sudah sangat mengganggu bahkan sampai timbul reaksi pada tubuh yang sulit dikendalikan, perlu dipertimbangkan untuk menemui tenaga profesional.
  5. Menjadi apatis. Ketika biasanya ada hal-hal yang diminati tidak lagi menarik minat kita atau kita kehilangan minat terhadap kehidupan secara keseluruhan, hal ini bisa menjadi indikasi dari masalah mental, seperti depresi atau kecemasan.
  6. Merasa hilang harapan. Ada masa kita merasa gagal dan tidak ada harapan lagi, itu hal yang wajar. Namun, bila perasaan hilang harapan ini menetap, hal tersebut bisa berbahaya dan bahkan bisa mengarah kepada keinginan untuk bunuh diri.
  7. Menarik diri dari kehidupan sosial. Menikmati waktu sendiri seringkali dibutuhkan untuk menenangkan diri dan memulihkan energi. Namun, bila kita mulai merasa tertekan atau takut untuk berada di sekitar orang lain, bisa jadi ini tanda untuk datang ke tenaga profesional.
  8. Mencari pelampiasan yang tidak sehat. Alkohol, narkoba, seks bebas, atau hal-hal lain yang merugikan bisa jadi pelarian dan pelampiasan yang sangat tidak sehat untuk melepaskan diri sejenak dari permasalahan yang dihadapi. Maka dari itu, jauh lebih baik untuk berkonsultasi ke tenaga profesional daripada melakukan hal-hal yang merugikan diri kita.

Beberapa hal di atas adalah tanda yang harus kita waspadai, karena jika dibiarkan, masalah mental akan semakin parah. Mari evaluasi diri kita, apakah perlu datang ke tenaga profesional? Masalah kesehatan mental perlu untuk diperlakukan seperti masalah kesehatan fisik juga, Socconians. Ketika kita mengalami sakit fisik tentu kita akan segera mencari pengobatannya, kan, baik itu minum obat ataupun datang ke dokter. Sama halnya dengan masalah kesehatan mental, ada saatnya kita perlu meminta bantuan profesional untuk bantu menyembuhkan keadaan kita sehingga kita dapat kembali menjalani hari dengan maksimal.

Referensi

Penulis : Eunike Paramita, S.Psi.

Editor Tata Bahasa : Zalsabila Firstami

Sumber Tulisan : 

  1. Asavasthi, Novita. (2020). “Cek Dulu, Ini Tanda Anda Butuh Konsultasi ke Psikolog”. Diakses dari laman web online pada tanggal 9 September 2021. https://www.klikdokter.com/infosehat/read/3643867/cek-dulu-ini-tanda-anda-butuh-konsultasi-ke-psikolog
  2. Halim, Edwin. (2020). “Psikolog atau Psikiater: Mana yang Tepat untuk Anda?”. Diakses dari laman web online pada tanggal 15 September 2021. https://www.ciputramedicalcenter.com/psikolog-ataupsikiater-mana-yang-tepat-untuk-anda/
  3. Jennyfer. (2019). Merasa Stress dan Depresi, Kapan Harus Mencari Bantuan ke Psikolog?”. Diakses dari laman web online pada tanggal 11 September 2021. https://hellosehat.com/mental/stres/kapan-harus-ke-psikolog/
  4. Raypole, Crystal. (2019). “Why Should I Go to Therapy? 8 Signs It’s Time to See a Therapist”. Diakses dari laman web online pada tanggal 16 September 2021. https://www.goodtherapy.org/blog/whyshould-i-go-to-therapy-8-signs-its-time-to-see-a-therapist0118197#:~:text=The%20American%20Psychological%20Association%20suggests,you%20want%20to%20avoid%20others
  5. NN. (2017). “How Do I Know if I Need Therapy?”. Diakses dari laman web online pada tanggal 19 September 2021. https://www.apa.org/ptsd-guideline/patients-and-families/seeking-therapy

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.