• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
19 Oct

Self-Care: Yuk, Belajar Mengasihi Diri Sendiri!

by Servasia Petra Rosari Yusandro, S.Psi

Hai, Socconians!

Banyak di antara kita mungkin menyadari bahwa istilah self-care sering kali diucapkan dalam berbagai kesempatan. Namun, tahukah Socconians apa yang sebenarnya dimaksud dengan self-care? Jika belum, jangan khawatir karena artikel Social Connect kali ini akan membahas mengenai hal tersebut lebih lanjut.

Memahami Self-Care Lebih Jauh

Meskipun istilah self-care sudah ada lebih dari satu abad yang lalu, tetapi penelitian dan literatur mengenai hal tersebut baru mendapatkan perhatian pada akhir abad ke-20. Definisinya pun mengalami pergeseran dari yang semula hanya berfokus pada dunia kerja profesional, menjadi topik-topik pembahasan yang lebih umum dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Melakukan self-care bukan berarti egois atau tidak memedulikan orang lain, ya, Socconians! Adanya berbagai kesibukan dalam kehidupan sehari-hari membuat tindakan mengasihi dan merawat diri sendiri berdampak positif bagi kesehatan, baik secara fisik maupun psikis, hingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan (Attard, 2020).

Tipe-Tipe Self-Care

Butler, et al (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Six domains of self-care: Attending to the whole person” menjelaskan lebih lanjut mengenai tipe-tipe self-care berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow, yaitu sebagai berikut.

1. Physical Domain

Menjaga kesehatan fisik menjadi hal yang penting untuk dilakukan agar kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dan mencegah munculnya penyakit dalam sistem kekebalan tubuh. Ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat, seperti berolahraga, tidur yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.

2. Professional Domain

Dunia kerja yang dipenuhi dengan berbagai tuntutan dapat menyebabkan seseorang mengalami kecemasan atau kelelahan. Oleh karena itu, melakukan self-care tentunya membantu seseorang dalam mengelola stres, menjaga kesehatan mental, dan meningkatkan kepuasan kerja dalam lingkup profesional. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari teknik-teknik pengelolaan stres hingga berkonsultasi ke psikolog seputar permasalahan yang kita alami di tempat kerja.

3. Relation Domain

Faktanya, menjalin hubungan baik dengan keluarga dan kerabat juga dapat meningkatkan well being kita, lho, Socconians. Berkomunikasi dengan menghubungi keluarga atau teman yang sudah lama tidak kita temui, dapat menjadi salah satu bentuk self-care yang dilakukan.

4. Emotional Domain

Memperhatikan bagaimana cara kita mengelola perasaan negatif, seperti marah, stres, atau kecewa, dapat menjadi salah satu bentuk praktik self-care secara emosional. Kita dapat membebaskan diri dari perasaan negatif dengan bercerita kepada teman atau melibatkan diri dalam aktivitas yang lebih positif dibandingkan dengan mengonsumsi alkohol, nikotin, atau berbagai bentuk perilaku destruktif lainnya.

5. Psychological Domain

Selain kesehatan fisik atau emosional, kita juga perlu menjaga kesehatan psikis (pikiran). Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas yang meningkatkan kemampuan berpikir secara keseluruhan, seperti membaca buku dan mendengarkan lagu.

6. Spiritual Domain

Praktik self-care dalam bidang spiritual tidak selalu berkaitan dengan keagamaan, tetapi juga dapat dilakukan melalui kegiatan yang membuat kita memiliki pemahaman atau hubungan yang lebih mendalam dengan dunia di sekitar seperti meditasi. Hal tersebut dapat membantu kita dalam menemukan arti, makna, dan tujuan hidup.

Kesimpulan

Nah, Socconians, artikel di atas merupakan penjelasan yang lebih mendalam mengenai tipe-tipe self-care dan berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental. Tidak perlu dilakukan secara sekaligus, tetapi dapat dimulai dengan merawat dan mengasihi diri kita melalui praktik self-care secara bertahap. Semoga dapat meningkatkan well being kita secara keseluruhan, ya, Socconians!

Referensi

Penulis : Servasia Petra Rosari Yusandro, S.Psi

Editor Tata Bahasa : Nabila Azhari dan Belanida Aldinisalma

Sumber Tulisan

  1. Attard, Angelica. (2020). “Self-Care: A Reminder to Come Back Home to Ourselves.” Diakses dari laman web https://www.psychologytoday.com/intl/blog/human-beings-being-human/202012/self-care-reminder-come-back-home-ourselves pada 18 April 2021.
  2. Butler, L. D, et al. (2019). Six Domains of Self Care: Attending to the whole person. Journal of Human Behavior in the Social Environment. 29(1), 107-124. Diakses dari laman web https://www.researchgate.net/publication/330232181_Six_domains_of_self-care_Attending_to_the_whole_person pada 18 April 2021.
  3. Scott, Elizabeth. (2020). “5 Self Care Practices for Every Area of Your Life.” Diakses dari laman web https://www.verywellmind.com/self-care-strategies-overall-stress-reduction-3144729 pada 18 April 2021.
  4. Williams, Isha D, et al. (2010). Perspective on Self Care. Journal of Creativity in Mental Health. 5:321–338. Diakses dari laman web https://www.researchgate.net/publication/254360441_Perspectives_on_Self-Care pada 18 April 2021

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.