Padang, 26 Juni 2021 - Setiap individu adalah unik dan utuh. Individu utuh dengan segala kelebihan pun kekurangannya. Sayangnya, tak semua orang berhasil menerima kekurangan mereka sebagai bagian dari diri mereka. Tak jarang hal inilah yang menghalangi mereka untuk mencintai diri sendiri. Mereka seringkali sulit menerima diri mereka sendiri. Dalam psikologi, hal ini disebut self-acceptance. Hal ini juga acap kali menjadi batu besar yang sulit dilewati setiap kali individu tersebut berusaha untuk mencari kebahagiaan, karena selalu saja merasa ada yang kurang dan tak pernah bisa menjadi sempurna.
Proses menerima diri (self-acceptance) adalah proses individu untuk memahami, menerima, dan menghargai diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Individu yang telah menerima dirinya tidak akan menyalahkan dirinya maupun orang lain atas keterbatasannya sehingga memungkinkan dirinya untuk menemukan kebahagiaan penuh yang realistis.
Social Connect sebagai komunitas kesehatan mental memiliki perhatian lebih terhadap isu tersebut. Oleh karena itu, pada program Waktu Socconians Bertanya (WSB), Social Connect berusaha untuk memberi pemahaman pada Socconians bahwa kita tidak perlu menjadi sempurna agar bisa bahagia. Acara yang berlangsung pada 26 Juni 2021 ini melibatkan Hidayati, M. Psi., Psikolog, yang merupakan seorang psikolog klinis professional di @ohana.space dan @layananpsikologibileva sekaligus founder dari @id.kenalin untuk memaparkan materi mengenai self-acceptance ini.
Hidayati menyampaikan pengertian bahagia dan menekankan bahwa definisi kebahagiaan setiap individu berbeda. Selain itu, ia juga menjelaskan apa saja yang bisa dilakukan oleh individu untuk bisa mendapatkan kebahagiaan melalui self-acceptance. Diskusi mengenai topik ini berlangsung dengan baik melalui Telegram Social Connect. Social Connect Community berpartisipasi aktif melalui sesi tanya jawab.
Social Connect berharap WSB dapat terus menjadi wadah meningkatkan potensi diri bagi Socconians. Pemahaman bahwa kita tidak harus memaksakan diri untuk menjadi bahagia juga dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan individu.
Penulis
Ditulis oleh Frederica Ranithya sebagai Community Analyst – Community Telegram di Social Connect. Penulis berada di bawah supervisi Community. Tulisan ini sudah di-review secara bahasa dan kesesuaian dengan konteks informasi oleh Christina Intania sebagai Editor Tata Bahasa di Social Connect. Apabila terdapat kesalahan pengejaan nama, tempat, dan lainnya silakan hubungi kami untuk direvisi.
Tentang Social Connect
Social Connect adalah salah satu komunitas kesehatan mental terbesar di Indonesia yang hadir untuk membangun akses terhadap informasi dan pengetahuan kesehatan mental kepada siapa pun! Mimpi kami sangat sederhana, yakni menciptakan Indonesia yang inklusif, di mana orang-orang bisa bercerita dan berdiskusi tentang kesehatan mental tanpa takut akan stigma dan diskriminasi.
Berita ini adalah kegiatan internal Social Connect pada tanggal 26 Juni 2021. Kegiatan ini diselenggarakan via Instagram Story. Social Connect membuka kerja sama kolaborasi dengan seluruh instansi, lembaga, dan komunitas. Silakan kirimkan email proposal acara kamu ke halo@socialconnect.id untuk diskusi le3bih lanjut tim kami akan menghubungi kamu dalam 3-4 hari kerja.