Jakarta, 6 September 2021 — Melalui platform digital yang penggunanya kian hari meningkat, semua yang memiliki akses bisa saling bertukar informasi tanpa perlu adanya tatap muka. Bersama dengan ini, Psycofarm ingin mengoptimalkan keberadaan media sosial sebagai penyalur informasi yang baik melalui Instagram. Menggandeng Social Connect sebagai pembicara, Psycofarm mengadakan sebuah live Instagram dengan tema "How To Manage Overthinking" yang dilaksanakan pada tanggal 4 September 2021.

Putu Rarasati hadir sebagai pembicara dan membahas beberapa poin, mulai dari pengertian overthinking itu sendiri, siapa saja yang rentan mengalami overthinking, apa saja dampak-dampak dari overthinking dan perbedannnya dengan gangguan kesehatan mental. Tidak hanya itu, perbincangan ini juga membahas apa saja indikasi dan batasan overthinking, bagaimana caranya mengelola pikiran seseorang, dan apa yang harus dilakukan saat overthinking sudah mengganggu aktivitas sehari-hari seorang individu. Setelah pemaparan materi, Putu Rarasati memberikan beberapa tips dan saran dalam mengendalikan overthinking agar tidak menjadi sebuah hal yang membebani.

Acara ini memiliki tujuan untuk memberikan audiens edukasi mengenai perilaku overthinking dan cara mengelolanya. Acara ini juga diharapkan dapat membantu dan mendorong mereka yang sudah terganggu oleh overthinking untuk menerima bantuan dari tenaga profesional.

Ditulis oleh Jevica Ozora sebagai Special Project Lead di Social Connect. Penulis berada di bawah supervisi tim Media & PR Special Project. Tulisan ini sudah di-review secara bahasa dan kesesuaian dengan konteks informasi oleh Triani Apriliansyah sebagai Editor Tata Bahasa di Social Connect. Apabila terdapat kesalahan pengejaan nama, tempat, dan lainnya silakan hubungi kami untuk direvisi.

Social Connect adalah salah satu komunitas kesehatan mental terbesar di Indonesia yang hadir untuk membangun akses terhadap informasi dan pengetahuan kesehatan mental kepada siapa pun! Mimpi kami sangat sederhana, yakni: menciptakan Indonesia yang inklusif, di mana orang-orang bisa bercerita dan berdiskusi tentang kesehatan mental tanpa takut akan stigma dan diskriminasi.